Miris !!! Dihari Kemerdekaan Ratusan Pegawai Honorer R4 Kejar Mobil Bupati
Tulang Bawang, Inklusif News - Ratusan honorer R4 Pemkab Tulangbawang menggeruduk Kantor Bupati setempat usai upacara HUT RI Ke-80 di halaman kantor bupati, Minggu (17/08/2025).
Ratusan tenaga non-Aparatur Sipil Negara (non-ASN) dari tenaga medis dan guru itu membentangkan spanduk bertuliskan “Menuntut Kejelasan Seluruh R4 Kabupaten Tulangbawang Bawang. Nasib diujung tanduk. Jerit payah tidak dihargai hanya dianggap angin lalu”
Mereka meminta agar dapat diterima dan bertemu langsung dengan Bupati Tulangbawang Qudrotul Ikhwan untuk menyampaikan aspirasinya.
“Kami meminta kepada Bupati Tulangbawang, Qudrotul Ikhwan, agar dapat mengajukan seluruh honorer R4 sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu,” terang Koordinator aksi Hendrik Frans Ariansyah.
Kedatangan ratusan honorer di halaman kantor bupati usai upacara Peringatan HUT RI Ke-80 diarahkan oleh beberapa pejabat eselon II dan eselon III ke kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Tulangbawang.
Perwakilan honorer R4 itu menyampaikan aspirasinya di kantor BKPP yang disambut oleh Kepala BKPP Andi Supriadi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ami Balaw, dan Kepala Dinas Kesehatan Fatoni.
Sayangnya, belum ditemukan solusi atas audensi antara honorer R4 dengan beberapa pejabat Pemkab Tulangbawang itu.
Ratusan honorer R4 itu masih menunggu bupati Tulangbawang atau Sekretaris Daerah untuk bertemu langsung untuk menyampaikan aspirasinya.
Kepala Dinas Kesehatan, Fatoni, mengatakan, aspirasi para honorer R4 sudah disampaikan kepada Bupati Tulangbawang. “Kami belum bisa memberikan keterangan. Nanti akan disampaikan langsung oleh pak Sekda usai upacara penurunan bendera,” kata Fatoni.
Koordinator aksi, Hendrik Frans Ariansyah, mengatakan, pihaknya masih menunggu keterangan dan keputusan langsung dari Bupati Tulangbawang atau Sekretaris Daerah.
“Di Kabupaten lain misalnya Kabupaten Lampung Utara dan Lampung Tengah, seluruh R4 sudah diajukan menjadi PPPK paruh waktu. Kenapa kita di Tulangbawang tidak bisa,” jelasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, ratusan honorer R4 itu masih menunggu kepastian dari Bupati Tulangbawang mengenai nasib mereka. Mereka masih menunggu di kantor Pemkab Tulangbawang untuk menemui bupati atau Sekda usai upacara penurunan bendera HUT RI Ke-80.
Bahkan, sejumlah tenaga honorer R4 sempat mengejar mobil dinas Bupati BE 1 T, yang meninggalkan kantor bupati sembari berteriak “Pak Bupati temui kami, jangan pas mau mencalonkan diri kemarin bapak menemui kami, Kami mau menyampaikan aspirasi kami,”.
Honorer R4 adalah kategori tenaga non-Aparatur Sipil Negara (non-ASN) yang tidak terdaftar dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN). Mereka adalah tenaga honorer yang mungkin sudah bekerja di instansi pemerintah, namun belum memiliki data resmi di BKN. Meskipun demikian, mereka memiliki peluang untuk diangkat menjadi PPPK paruh waktu, terutama jika diusulkan oleh instansi tempat mereka bekerja.
Berdasarkan surat MenPAN-RB tertanggal 8 Agustus 2025 yang menegaskan honorer R4 tidak diusulkan menjadi PPPK paruh waktu, maka konsekuensinya para honorer yang telah lama mengabdi di sekolah, kantor pelayanan publik, hingga fasilitas kesehatan, berpotensi kehilangan status tanpa kejelasan masa depan. (SNI)
Posting Komentar